Namanya Ririn, kenal dr temanku. Jadilah dia temanku. Padahal, tadinya cuma teman dr temanku. Akhir2 ini Ririn sering aku kontak dan kontak aku, sering ngobrolin yg gak penting sampai yg gak terlalu penting.
Karena namanya yang ‘Ririn’ itu, aku jadi keingetan
lagu The Panasdalam dgn judul yg
sama dgn namanya. Judul lagunya sudah pasti kalian tahu dan tidak perlu
lagi rasanya kuberitahu bahwa judulnya Ririen.
Awalnya aku cuma pengen Ririn tahu lagu
itu, tapi kubuat dulu semacam pengantar, bukan supaya dia mudah mengerti, tapi biar
panjang ceritanya. Aku perkenalkan dulu nama bandnya. Tapi sebelum itu, dia harus tau
dulu Imam besarnya, pemimpin tidak budiman bagi The Panasdalam Bank, Surayah Pidi Baiq.
Jadinya aku cerita dulu ke dia panjang tapi nggak lebar. Kalo nadanya terasa seperti promosi
mungkin karena kutulis ke dia ini:"Jadi, si Pidi itu, kalo
boleh kupuji,
dia itu keren. Dia itu seniman yang juga penulis. Tapi gak tau, dia mau
gak sebut sebagai seniman dan penulis". Lanjutannya:
“Tulisan-tulisannya keliatannya
lucu tapi sebutulnya bisa membuat tertawa. Kata pembacanya, tulisan-tulisannya penuh
makna, penuh perenungan. Tapi dianya bilang gak meniatkan untuk menyampaikan
mkana dan perenungan".
Karena tadi sudah kubilang dia
itu juga seniman, maka aku bertanggungjawab menjelaskan lagi ke dia, ini: “Selain
nulis, dia suka fotografi, suka bikin komik, ilustrasi, kadang-kadang juga suka
ngariweuhkeun orang, dll. Pokoknya dia seniman’.
Akhirnya, sampai juga aku pada
penjelasan ini: “Dia juga punya band namanya The Panasdalam Bank. Menurut pendapatku,
yang sudah pasti mengandung kemungkinan salah, buku-bukunya dan band The Panasdalam itu semacam manifesto dari pemikirannya. Lirik-liriknya lucu kadang nyeleneh, tp
sarat maknan dan penuh perenungan.”
Kututup: "Nah, salah satu lagu
The Panasdalam Bank yang sering kudengar berjudul sama dengan nama kamu,
Ririen!”